PEMBACA BLOG INI BERJAYA MENDAPATKAN KEMBALI BARANG YANG HILANG DENGAN AMALAN INI. JOM AMALKAN.
Salam Pembaca semua,
Ada satu komen dari seorang pembaca wanita ini diatas yang telah kehilangan barang dan berjaya mendapatkan kembali dengan mengamalkan amalan yang ringkas ini. Insha Allah jika yakin benar dengan kalam Allah SWT adalah jalan yang terbaik untuk memohon pertolongan dari-NYA.
Tafsir surah al-Baqarah (2) : 152, Berdzikir dan Bersyukur
TAFSIR QS. AL BAQARAH :152
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ [البقرة : 152]
“ Maka ingatlah kepada Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu ,Bersyukurlah kepada Ku ,Dan janganlah kamu ingkar kepada Ku “. ( Qs. Al Baqarah : 152)
Dijelaskan dalam tafsir As-Sa’di karangan Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di bahwa:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu”
Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk mengingat-Nya, dan menjanjikan baginya sebaik-baik balasan yaitu bahwa Allah akan mengingatnya pula, yaitu bagi orang yang ingat kepadanya, sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِى ، فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى ، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً »
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).
Dzikir kepada Allah yang paling istimewa istimewa adalah dzikir yang dilakukan dengan hati dan lisan yaitu dzikir yang menumbuhkan ma’rifat kepada Allah, kecintaan kepada Nya dan menghasilkan ganjaran yang banyak dari –Nya. Dzikir adalah puncaknya rasa syukur, oleh karena itu Allah memerintahkan hal itu secara khusus, kemudian memerintahkan untuk bersyukur secara umum seraya berfirman:
وَاشْكُرُوا لِي
“Dan bersyukurlah kepada Ku”.
Maksudnya terhadap apa yang kami nikmatkan kepada kalian dengan nikmat-nikmat tersebut, dan Aku jauhkan dari kalian berbagai macam kesulitan. Syukur itu dilakukan dengan hati berupa pengakuan atas kenikmatan yang didapatkan, dengan lisan berupa dzikir dan pujian , dan dengan anggota tubuh berupa ketaatan kepada Allah serta kepatuhanterhadap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Syukur itu menyebabkan kelanggengan nikmat yang telah didapatkan dan menambah kenikamtan yang belum didapatkan.
Dengan adanya perintah bersyukur setelah kenikmatan agama seperti ilmu dan penyucian akhlak serta taufik kepada pengamalan merupakan penjelasan bahwa hal itu adalah sebesar-besarnya kenikmatan, bahkan ia adalah kenikmatanyang sebenarnya selalu eksis bila yang lain lenyap. Dan sayogyanya bagi orang yang diberikan taufik kepada ilmu dan amal agar bersyukur kepada Allah atas semua itu, agar Allah menambahkan nikmat-Nya dan menghindarkan dirinya dari arsa bangga diri hingga akhirnya dia hanya sibuk dengan bersyukur.
Dan ketika kebalikan dari rasa syukur adalah pengingkaran maka Allah melarang pengingkaran tersebut seraya berfirman :
وَلَا تَكْفُرُونِ
.”Dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku”
Maksud dari pengingkaran disini adalah satu hal yang bertolak belakang dengan bersyukur yaitu ingkar terhadap kenikmatan yang diberikan dan menampiknya serta tidak bersyukur kapada-Nya. Kemungkinan juga maknanya bersifat umum, maka pengingkaran terhadap Allah adalah pengingkaran yang paling besar, kemudian bermacam-macam kemaksiatan dengan segala bentuk dan jenisya dari kesyirikan dan selainnya.
PROGRAM dan CARA MEREALISASIKAN dari INTI QS. AL BAQARAH: 152
Inti kandungan Qs. Al Baqarah : 152 meliputi
1. Perintah untuk mengingat Allah melalui dzikir
2. Perintah untuk mensyukuri nikmat Allah
3. Larangan kufur nikmat atas nikmat Allah
A. Dzikir
Dzikir merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan mengingat Allah dalam keadaan apapun.
1. Dzikir melalui lisan
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
a. Setiap saat mengucapkan kalimah-kalimah thayyibah, seperti
b. Dzikir pagi dan petang, dengan cara sebagai berikut:
1. Membaca ayat kursi
2. Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An-Nas, masing-masing 3x
3. Membaca
c. Membaca Al Qur’an setiap waktu, minimal setelah shalat
2. Dzikir melalui anggota tubuh
Dengan melakukan ketaatan, salah satunya dengan shalat, karena shalat merupakan salah satu cara untuk mengingat Allah.
Pelaksanaannya:
a. Shalat fardhu
b. Shalat sunnah, meliputi
. Shalat qabliyah dan ba’diyah
.Shalat dhuha,
.Shalat tahajjud + shalat witir
B. Syukur atas nikmat Allah
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari ketika mendapatkan kenikmatan dari Allah maka yang harus dilakukan adalah:
1. Mengakui dalam hati bahwa seluruh nikmat yang dating hanya dari Allah
2. Mengucapkan tahmid (Alhandulillah) dari lisan
3. Berterimakasih kepada orang yang menjadi lantaran datangnya nikmat
4. Menggunakan nikmat yang telah diberikan untuk menegakkan ketaatan kepada Allah
5. Menampakkan bekas (atsar) nikmat yang telah diberikan
Contoh:
Ketika mendapatkan nikmat yang berupa kesehatan, maka cara mensyukurinya menggunakan nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya untuk menjalankan ketaatan kepada Allah, mencari rizki untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk menuntut ilmu dan menghindarkan diri dari perbuatan yang dilarang Allah.
Ketika mendapatkan nikmat yang berupa harta benda, maka cara mensyukurinya mengguakan harta tersebut dengan sebaik-baiknya unuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang bermanfaat, berinfak, bersedekah, menunaikan zakat, menjalankan ibadah haji ke baitullah jika mampu. (Ial_Rayyan)
Komen: Tidak perlu mengeluarkan belanja untuk mendapatkannya semula barang yang hilang, Allah menyediakan kemudahan sudah untuk semua hamba-hambanya. Selain kita mengamalkan nya kita juga akan sentiasa dekat kepadanya dan setentunya banyak rahmat akan dikurniakannya kepada kita.
No comments:
Post a Comment